Archive for the Musik Category

BURGERKILL

Posted in Musik on Desember 4, 2007 by massekocaucrew

553948894lcopyfa51.gif art_2006728115326102542541.jpg burger_kill.jpg

Hail para begundal ! We found the new guy ! Setelah melewati proses audisi yang cukup melelahkan, akhirnya kami dari keluarga besar Burgerkill ingin mengucapkan selamat kepada saudara “Yupi Yupiki” yang telah terpilih menjadi vokalis baru Burgerkill. Kami berharap semua teman2 begundal dapat terus memberikan support dan do’anya agar kami diberikan kekuatan dan ide2 baru yang lebih maksimal dengan formasi sekarang ini. Dan kami juga ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak baik dari media, enterprise, dan teman2 yang terlibat dalam Audisi Vokal yang kami adakan. Selain itu kami juga ingin memohon maaf yang sebesar2nya apabila adanya kekurangan koordinasi dan informasi mengenai audisi ini, semoga semua teman-teman dapat memahami dan mengerti kondisi keterbatasan yang kami miliki. Thanks for all support and keep smokin’ metal engine ! Gracias

Semua begundal yang selama ini sangat berperan vital dalam perjalanan karir bermusik kami, semua anggota keluarga Burgerkill yang sudah datang dan pergi, semua teamwork kami, dan buat semua orang yang ingin lebih dekat dengan kami, mudah-mudahan tulisan pendek ini dapat mempermudah komunikasi antara kita di pertemuan berikutnya … Thanks and keep Smokin’ Metal Engine ! Ini merupakan sebuah cerita pendek dari 12 tahun perjalanan karir bermusik dari sebuah band super keras yang telah menjadi fenomena di populasi musik keras khususnya di Indonesia. Sebuah band yang namanya diambil dari selewengan sebuah nama restaurant fastfood asal Amerika, ya mereka adalah Burgerkill band asal origin Ujungberung, tempat orisinil tumbuh dan berkembangnya komunitas Death Metal / Grindcore di daerah timur kota Bandung. Band lulusan scene Uber ( nama keren Ujungberung ) selalu dilengkapi gaya Stenografi Tribal dan musik agresif yang super cepat, Jasad, Forgotten, Disinfected, dan Infamy to name a few. Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya. Band ini memulai karirnya sebagai sebuah side project yang ga punya juntrungan, just a bunch of metal kids jamming their axe-hard sambil menunggu band orisinilnya dapat panggilan manggung. Tapi tidak buat Eben, dia merasa bahwa band ini adalah hidupnya dan berusaha berfikir keras agar Burgerkill dapat diakui di komunitasnya. Ketika itu mereka lebih banyak mendapat job manggung di Jakarta melalui koneksi Hardcore friends Eben, dari situlah antusiasme masyarakat underground terhadap Burgerkill dimulai dan fenomena musik keras tanpa sadar telah lahir di Indonesia. Walhasil line-up awal band ini pun tidak berjalan mulus, sederet nama musisi underground pernah masuk jajaran member Burgerkill sampai akhirnya tiba di line-up solid saat ini. Ketika dimulai tahun 1995 mereka hanya berpikir untuk manggung, pulang, latihan, manggung lagi dst. Tidak ada yang lain di benak mereka, tapi semuanya berubah ketika mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band Bandung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul “Masaindahbangetsekalipisan” tersebut. Memang masa itu masa indah musik underground. Everything is new and new things stoked people! Tidak tanggung lagu Revolt! dari Burgerkill menjadi nomor pembuka di album yang terjual 1000 keping dalam waktu singkat ini. Setelah mengenal nikmatnya menggarap rekaman, anak anak ini tidak pernah merasa ingin berhenti, dan pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi “Breathless” dengan menyertakan lagu “Offered Sucks” didalamnya. Awal tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul “Independent Rebel”. Yang ketika itu dirilis oleh semua major label dengan distribusi luas di Indonesia dan juga di Malaysia. Setelah itu nama Burgerkill semakin banyak menghias concert flyers di seputar komunitas musik underground. The Antics went higher, semakin banyak fans berat menunggu kehadiran mereka diatas panggung. Burgerkill sang Hardcore Begundal! Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Hubungan dengan network underground di Malaysia dan Singapura berlanjut terus hingga sekarang. Burgerkill menjadi langganan cover zine independent di negara-negara tersebut dan berimbas dengan terus bertambahnya fans mereka dari negeri Jiran. Di tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title “Dua Sisi” dan 5000 kaset yang di cetak oleh label indie asal Bandung, Riotic Records ludes habis dilahap penggemar fanatik yang sudah tidak sabar menunggu sejak lama. Di tahun yang sama, band ini juga merilis single “Everlasting Hope Never Ending Pain” lewat kompilasi “Ticket To Ride”, sebuah album yang benefitnya disumbangkan untuk pembangunan sebuah skatepark di kota Bandung. Single terakhir ini menjadi sebuah jembatan ke era baru Burgerkill, dimana masa awal mereka lagu-lagu tercipta hasil dari pengaruh band-band Oldschool Hardcore, Name it: Minor Threat, 7 Seconds, Gorilla Biscuits, Youth of Today, Sick of it All, Insted, Etc. Seiring dengan waktu, mereka mulai untuk membuka pengaruh lain. Masuklah pengaruh dari band band Modern Metal dan Newschool Hardcore dengan beat yang lebih cepat dan lebih agresif, selain itu juga riff-riff powerchord yang enerjik menjadi bagian kental pada lagu-lagu Burgerkill serta dilengkapi oleh fill-in gitar yang lebih menarik. Anak-anak ini memang tidak pernah puas dengan apa yang mereka hasilkan, mereka selalu ingin berbuat lebih dengan terus membuka diri pada pengaruh baru. Hampir semua format musik keras dilahap dan di interprestasikan kedalam lagu, demikianlah Burgerkill berkembang menjadi semakin terasah dan dewasa. Lagu demi lagu mereka kumpulkan untuk menjadi sebuah materi lengkap rilisan album kedua. Beberapa Mainstream Achievement pun sempat mereka rasakan, salah satunya menjadi nominator Band Independent Terbaik ala majalah NewsMusik di tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport apparel asal Amerika: PUMA yang selama 1 tahun mensupport setiap kali Burgerkill melakukan pementasan. Dan sejak Oktober 2002 sebuah produk clothing asal Australia: INSIGHT juga mensupport dalam setiap penampilan mereka. Pertengahan Juni 2003, Burgerkill menjadi band Hardcore pertama di Indonesia yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label terbesar di negeri ini, Sony Music Entertainment Indonesia. Dan setelah itu akhir tahun 2003, Burgerkill berhasil merilis album kedua mereka dengan title “Berkarat”. Lagu-lagu pada album ini jauh lebih progressif dan penuh dengan teknik yang lebih terasah dibandingkan album sebelumnya. Hampir tidak ada lagi nuansa straight forward dan moshpart sederhana ala band standard Hardcore yang tercermin dari single-single awal mereka. Pada sector vocal dengan tetap mengedepankan nuansa depresif dan kelam, karakter vocal Ivan sang vokalis Bengal lebih berani dimunculkan dengan penulisan bahasa pertiwi dan artikulasi kata yang lebih jelas. Dan di sector musik pun, Toto, Eben, Andris dan gitaris baru mereka Agung semakin berani menjelajahi daerah-daerah baru yang sebelumnya tidak pernah dijajaki kelompok musik keras manapun di Indonesia. Sebuah kejutan hadir pada pertengahan tahun 2004, lewat album “Berkarat” Burgerkill masuk kedalam salahsatu nominasi dalam salah satu event Achievement musik terbesar di Indonesia “Ami Awards”. Dan secara mengejutkan mereka berhasil menyabet award tahunan tersebut untuk kategori “Best Metal Production”. Sebuah prestasi yang mungkin tidak pernah terlintas di benak mereka, dan bagi mereka hal tersebut merupakan sebuah tanggung jawab besar yang harus mereka buktikan melalui karya-karya mereka selanjutnya. Di awal tahun 2005 di tengah kesibukan mereka mempersiapkan materi untuk album ketiga, Toto memutuskan untuk meninggalkan band yang telah selama 9 tahun dia bangun bersama. Namun kejadian ini tidak membuat anak-anak Burgerkill putus semangat, mereka kembali merombak formasinya dengan memindahkan Andris dari posisi Bass ke posisi Drums dan terus melanjutkan proses penulisan lagu dengan menggunakan additional bass player. Sejalan dengan selesainya penggarapan materi album ketiga, tepatnya November 2005, Burgerkill memutuskan kontrak kerjasama dengan Sony Music Entertainment Indonesia dikarenakan tidak adanya kesepakatan dalam pengerjaan proyek album ketiga. So guys…these kids always have a great spirit to keep blowing their power, dan akhirnya mereka sepakat untuk tetap merilis album ke-3 “Beyond Coma And Despair” di bawah label mereka sendiri Revolt! Records di pertengahan Agustus 2006. Album ketiga yang memiliki arti sangat dalam bagi semua personil Burgerkill baik secara sound, struktur, dan format musik yang mereka suguhkan sangat berbeda dengan dua album sebelumnya. Materi yang lebih berat, tegas, teknikal, dan berani mereka suguhkan dengan maksimal disetiap track-nya. Namun tak ada gading yang tak patah, sebuah musibah terbesar dalam perjalanan karir mereka pun tak terelakan, Ivan sang vokalis akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya ditengah-tengah proses peluncuran album baru mereka di akhir Juli 2006. Peradangan pada otaknya telah merenggut nyawa seorang ikon komunitas musik keras di Indonesia. Tanpa disadari semua penulisan lirik Ivan pada album ini seolah-olah mengindikasikan kondisi Ivan saat itu, dilengkapi alur cerita personal dan depresif yang terselubung sebagai tanda perjalanan akhir dari kehidupannya. “Beyond Coma And Despair” sebuah album persembahan terakhir bagi Ivan Scumbag yang selama ini telah menjadi seorang teman, sahabat, saudara yang penuh talenta dan dedikasi dengan disertai karakter karya yang mengagumkan. Burgerkill pun berduka, namun mereka tetap yakin untuk terus melanjutkan perjalanan karir bermusik yang sudah lebih dari 1 dekade mereka jalani, dan sudah tentu dengan menghadirkan seorang vokalis baru dalam tubuh mereka saat ini. Dan pada awal Januari 2007 mereka telah sukses menggelar serangkaian tour di kota-kota besar di Pulau Jawa dan Bali dalam rangka mempromosikan album baru mereka. Target penjualan tiket di setiap kota yang didatangi selalu mampu mereka tembus, dan juga ludesnya penjualan tiket di beberapa kota menandakan besarnya antusiasme masyarakat musik cadas di Indonesia terhadap penampilan Burgerkill. A written story just wouldn’t enough, tunggu kejutan dan dengarkan album baru mereka, tonton konsernya dan rasakan sensai musik keras yang tak akan kamu lupakan…BURGERKILL HARDCORE BEGUNDAL IN YOUR FACE, WHATEVER!!! KEEP SMOKIN’ METAL ENGINE !!!

(source :burgerkill-bk.blogspot.com)

Avenged Sevenfold

Posted in Musik on Desember 4, 2007 by massekocaucrew

Avenged Sevenfold

   avenged_sevenfold_photo1.jpg   1_102362892l1.jpg   logo-lg1.gif

Avenged Sevenfold atau lebih dikenal sebagai A7X atau Sevenfold, didirikan oleh Zacky Vengeance (gitar) dan M. Shadows (vokal), ketika mereka masih SMA di Orange County. Kemudian mereka mengajak The Reverend Tholomew Plague (drum), dan mereka merilis demo pada tahun 1999Perilisan demo awal pada tahun 1999, sehingga ditetapkan sebagai tahun lahirnya Avenged Sevenfold. Pada tahun 2002 mereka kembali merilis Sounding The Seventh Trumpet yang sebelumnya pernah dirilis pada tahun 2001, dimulai dengan Masuknya Synyster Gates (gitar) pada trek prtama pada album Sounding the Sevent Trumpet.Lalu mereka menjalin kerjasama dengan Hopeless Records, dan merilis Waking the Fallen, dengan mengeluarkan hits Mainstream, Unholy Confessions. Album ini mendapat dukungan yang tinggi dari Rolling Stones Magazine

City of Evil (Jalan Menuju Mainstream)

Tahun 2005 , Amerika Serikat tengah jenuh dengan musik hip-hop dan pop yang merajalela , lalu Avenged Sevenfold merilis album mereka City of Evil dengan hits single Bat Country yg merupakan lagu metal/rock prtama yg merajai MTV TRL . mereka mempopulerkan kembali solo gitar dengan duet gitaris Synster Gates dan Zacky Vengeance yg benar-benar memanaskan area moshpit. Album tersebut mendapat sertifikasi gold dan memenangkan predikat Best New Artist in a Video di MTV VMA 2006 untuk lagu Bat Country.Tahun 2007 , mereka kembali masuk studio untuk merekam lagu terbaru mereka untuk studio album ke-5 mereka. Awal Agustus 2007 , mereka menjalani tur Asia Pasifik mereka , dan sempat mampir di Indonesia dan memainkan lagu mereka pertama kali didepan publik , lagu yang berjudul Almost Easy tersebut mendapat sambutan hangat dari penggemar di seluruh dunia.

Diskografi

*       Sounding the Seventh Trumpet (2001)

  1. “To End the Rapture” – 1:22
  2. “Turn the Other Way” – 5:37
  3. “Darkness Surrounding” – 4:49
  4. “The Art of Subconscious Illusion” – 3:47
  5. “We Come Out at Night” – 4:45
  6. “Lips of Deceit” – 4:04
  7. “Warmness on the Soul” – 4:19
  8. “An Epic of Time Wasted” – 4:20
  9. “Breaking Their Hold” – 1:11
  10. “Forgotten Faces” – 3:37
  11. “Thick and Thin” – 4:11
  12. “Streets” – 3:06
  13. “Shattered By Broken Dreams” – 7:06

*       Warmness on the Soul EP (2001) *       Sounding the Seventh Trumpet (2002) rilis ulang *       Waking the Fallen (2003)

  1. “Waking The Fallen” 1:44
  2. Unholy Confessions” 4:45
  3. “Chapter Four” 5:44
  4. “Remenissions” 6:08
  5. “Desecrate Through Reverance” 5:40
  6. “Eternal Rest” 5:14
  7. Second Heartbeat” 7:02
  8. “Radiant Eclipse” 6:11
  9. “I Won’t See You Tonight Pt. 1” 9:00
  10. “I Won’t See You Tonight Pt. 2” 4:46
  11. “Clairvoyant Disease” 5:01
  12. “And All Things Will End” 7:40

*       City of Evil (2005)

  1. Beast and the Harlot” – 5:40
  2. Burn It Down” – 4:58
  3. “Blinded in Chains” – 6:35
  4. Bat Country” – 5:13
  5. Trashed and Scattered” – 5:54
  6. Seize the Day” – 5:32
  7. “Sidewinder” – 7:01
  8. “The Wicked End” – 7:11
  9. “Strength of the World” – 9:14
  10. “Betrayed” – 6:47
  11. “M.I.A.” – 8:46

*       Avenged Sevenfold Self-Titled Album (2007)

  1. Critical Acclaim” – 5:14
  2. Almost Easy” – 3:53
  3. “Scream” – 4:48
  4. “Afterlife” – 5:51
  5. “Gunslinger” – 4:11 (featuring Shanna Crooks)
  6. “Unbound (The Wild Ride)” (featuring Zander Ayeroff and Annmarie Rizzo) – 5:11
  7. “Brompton Cocktail” – 4:12
  8. “Lost” – 5:01
  9. “A Little Piece of Heaven” (featuring Juliette Commagere) – 8:00
  10. “Dear God” (featuring Shanna Crooks) – 6:33

Bonus tracks*       “Almost Easy” (Jam-Along Version) (iTunes Bonus Track) – 3:55 *       Bat Country” (Live at Hammerstein Ballroom) (iTunes Pre-Order Bonus Track) – 6:04

Anggota saat ini

*       M.Shadows – Vokal *       Synyster Gates – Lead Guitar *       Zacky Vengeance – Rhythm Guitar *       Johnny Christ – Bass Guitar *       The Rev- Drums

Mantan Anggota

*       Justin Sane – Bass Gitar *       Dameon Ash – Bass Gitar *       Shattered NomiB – Basses

Linkin Park

Posted in Musik on Desember 4, 2007 by massekocaucrew

Linkin Park

enter51.jpg  parche-espalda-linkin-park1.jpg  300px-minutes-to-midnight1.jpg

    

Linkin Park adalah grup band beraliran nu metal yang  berasal dari Aguora Hills, California, di Amerika Serikat. Mereka sempat beberapa kali berganti nama, antara lain Xero, Hybrid Theory, hingga nama Linkin Park sampai sekarang. Nama “Linkin Park” sendiri merupakan plesetan dari nama sebuah taman di Los Angeles, “Lincoln Park” . Ada pula yang mengatakan, namanya harusnya dieja “Linkin’ Park” (Linking Park) yang artinya “taman yang berhubungan”.Sebelum Chester Bennington menjadi vokalis band ini, Mark Wakefield lebih dulu menjadi vokalisnya. Namun, ia keluar dari band untuk menjadi manajer grup musik Taproot. Bassis Dave Farrell alias “Phoenix” juga pernah keluar sebentar dari Linkin Park untuk mengikuti tur bersama band lamanya, Tasty Snax. Sedangkan 4 personil lainnya selalu bertahan di Linkin Park sejak awal pembentukannya.Linkin Park telah merilis 3 album studio, yaitu “Hybrid Theory“, “Meteora“, dan “Minutes To Midnight“. Mereka juga merilis “Live In Texas“, “Reanimation“, dan “Collision Course“, serta “Hybrid Theory EP“. Linkin Park sukses dalam mempopulerkan lagu-lagunya seperti Crawling, In The End, Numb, Somewhere I Belong, dan What I’ve Done.

Sejarah Linkin Park

Awal mula

Awal pembentukan Linkin Park yaitu pertemuan Mike Shinoda dan Brad Delson (gitaris Linkin Park) di kelas 7. Lalu mereka membentuk band bernama “Xero“. Brad juga bermain untuk band “Relative Degree“, salah satu personilnya yaitu Rob Bourdon (drummer Linkin Park). Mike berkenalan dengan Rob melalui Brad dan Rob bergabung dengan Xero. Saat kuliah, Brad berkenalan dengan Dave “Phoenix” Farrell (bassis Linkin Park) yang merupakan teman sekamar Brad. Mike, yang mengambil jurusan ilustrasi di Universitas Pasadane Art, bertemu dengan Joseph Hahn (turntablis Linkin Park). Kemudian, Dave Farrell dan Joseph Hahn bergabung bersama Xero. Dave sempat meninggalkan Xero untuk bergabung kembali ke band lamanya, Tasty Snax.Mulanya, mereka merekrut Mark Wakefield sebagai vokalis, lalu diambil alih oleh Chester Bennington (mantan vokalis Grey Daze) sampai sekarang, sedangkan Mike lalu jadi emcee (rapper). Sialnya, karena nama Xero sudah dipakai grup lain, mereka terpaksa mengganti nama menjadi “Hybrid Theory“. Lalu, Hybrid Theory menandatangani kontrak dengan perusahaan rekaman bernama Warner Bros. Records setelah sukses meluncurkan EP yang bertajuk “Hybrid Theory EP” pada tahun 1999 sebanyak seribu kepingSekali lagi, mereka terpaksa mengganti nama karena nama “Hybrid Theory” mirip dengan nama grup musik “Hybrid” yang berasal dari Wales. Daripada dianggap band yang sama, mereka memilih berubah nama lagi menjadi Linkin Park. Nama itu diambil Chester dari nama sebuah taman di Los Angeles, Lincoln Park. Agar bisa mengelola website sendiri, Chester mengubah ejaannya menjadi Linkin Park. Setelah itu, mereka berhasil membeli website linkinpark.com.

Hybrid Theory

Linkin Park saat konser di Praha, Ceko.Linkin Park meluncurkan album pertamanya, “Hybrid Theory“, pada tanggal 24 Oktober 2000 dengan singel pertama “One Step Closer“. Namun, yang lebih terkenal adalah singel “Crawling” dan “In The End“. Lagu ini telah membuat Linkin Park menjadi populer. Penjualan album itu melebihi 15 juta keping. Linkin Park lalu merilis edisi spesial dari Hybrid Theory, dengan 2 lagu baru “High Voltage” dan “My December“.Linkin Park lalu merilis album remix dari Hybrid Theory, “Reanimation“. Album ini pun meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 10 juta kopi. Singelnya, “Pts.Of.Athrty“, tidak sepopuler singel di Hybrid Theory, namun cukup terkenal. Linkin Park, melalui Mike Shinoda dan Joseph Hahn, juga sempat bekerja sama dengan band The X-ecutioners dalam pembuatan singel “It’s Goin’ Down“. Linkin Park juga membentuk kelompok fans mereka bernama Linkin Park Underground, serta mulai mengadakan tur sendiri bernama Projekt Revolution, setelah sering diundang ke festival musik.

Meteora

Tanggal 25 Maret 2003, Linkin Park merilis album kedua bertitel “Meteora“. Nama tersebut diambil dari nama tempat ibadah di atas puing-puing di Yunani. Album ini juga meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 11 juta kopi. Singel-singelnya lebih digemari, seperti “Somewhere I Belong“, “Numb“, “Faint“, hingga “Lying From You“.Meteora memenangkan banyak penghargaan. Antara lain Penghargaan MTV kategori “Video Rock Terbaik” untuk lagu “Somewhere I Belong” dan “Penghargaan Pilihan Pemirsa” (Breaking The Habit). Linkin Park juga memenangkan penghargaan lain yaitu “Penghargaan Musik Radio 2004”, “Penghargaan Artis Tahun Ini” dan “Penghargaan Lagu Tahun Ini” melalui lagu “Numb”. Mesikpun album Meteora tidak sesukses Hybrid Theory album ini masuk 3 besar penjualan album di Amerika Serikat tahun 2003.Linkin Park juga mengadakan Projekt Revolution Tour ke-2 serta sibuk ikut konser. Di sela-sela waktu itu, Linkin Park berhasil menyelesaikan rekaman album konser mereka, “Live In Texas“, yang berisi lagu-lagu saat konser Linkin Park di Texas.

Proyek sampingan

Mike Shinoda saat diwawancarai oleh MTV Thailand di Bangkok, Thailand.Atas permintaan MTV, Linkin Park berkolaborasi dengan Jay Z dalam album “Collision Course“. Materi album ini adalah remix dari sebagian lagu-lagu Linkin Park dalam album “Hybrid Theory” dan “Meteora” serta lagu-lagu Jay Z dalam album “Blueprint” serta “The Black Album“. Album tersebut dirilis tahun 2004 dan menghasilkan 2 singel, yaitu Numb / Encore yang mendapat penghargaan Grammy kategori “Lagu Rap Terbaik” dan “Kolaborasi Terbaik”.Pada tahun 2005, Linkin Park lebih mengutamakan konser amal. Mereka membantu korban tsunami pada bulan Desember 2004 dalam konser bertajuk Music For Relief. Linkin Park juga membantu mengumpulkan uang untuk korban Badai Katrina tahun 2004. Sementara itu, Mike Shinoda bergabung dengan Fort Minor dalam album “The Rising Tied“. Chester Bennington juga punya proyek solo yang dinamai Snow White Tan yang selanjutnya populer dengan nama Dead By Sunrise. Lalu, Linkin Park pergi ke Jepang tahun 2006 untuk mengikuti festival musik populer di Jepang, yaitu Summer Sonic.

Minutes to Midnight

Pada tahun 2006, mereka mulai merekam materi untuk album terbaru Linkin Park, yaitu “Minutes To Midnight“. Banyak yang mengkritik Linkin Park karena sering tertunda peluncurannya. Walaupun begitu, Linkin Park menjamin bahwa album tanggal 14 Mei 2007 ini pantas untuk dikoleksi. Menurut Linkin Park, mereka menamai album barunya “Minutes To Midnight” (menit-menit menuju tengah malam) karena adanya isu nuklir di bumi ini yang dapat menghancurkan dunia pada saat tengah malam.Sebanyak 100 lagu demo telah diciptakan namun hanya 12 yang dimasukkan ke dalam album. Tidak heran kalau album ini direkam selama 14 bulan. Dalam album Minutes To Midnight, unsur musik nu metal kurang kental. Walaupun demikian, album ini tetap digemari. Buktinya adalah album ini terjual hampir sebanyak 625 ribu kopi dalam pekan pertamanya (sebuah rekor dalam tahun 2007). Album studio ketiga ini diproduseri oleh Mike Shinoda dan Rick Rubin, mantan personil Beastie Boys. Singel pertamanya, “What I’ve Done“, sudah mulai diputar di radio pada tanggal 2 April 2007. Minutes To Midnight juga menduduki tangga teratas Billboard. Pada tanggal 20 Agustus 2007, Linkin Park merilis singel keduanya, yaitu “Bleed It Out“. Dan, pada bulan Oktober, Linkin Park akan merilis singel “Shadow of the Day“.Lagu “No Roads Left” bisa didapatkan melalui pemesanan lewat iTunes. Sementara lagu “Qwerty” bisa didapatkan di EP berjudul Linkin Park Underground v6.0.

Jenis musik

Chester Bennington, vokalis Linkin Park, saat konser di The Globe Arena di Stockholm, Swedia.Pada awal pembentukannya, Linkin Park beraliran rock. Setelah masuknya seorang DJ atau turntablis bernama Joe Hahn, Linkin Park mengganti alirannya menjadi hip-hop. Namun, pada album Hybrid Theory, Linkin Park mengganti lagi alirannya menjadi nu metal dan rapcore. Demikian juga pada album Meteora, hanya saja Linkin Park juga menambahkan unsur elektronika.Pada album Minutes To Midnight, segalanya berubah total. Linkin Park benar-benar mengurangi unsur nu metal secara spesifik. Sebagai gantinya, Linkin Park menggunakan aliran alternative rock. Ini jelas sebuah eksperimen mengingat kesuksesan Linkin Park dengan genre nu metal dalam album sebelumnya. Tetapi, ternyata eksperimen itu berhasil.Linkin Park jarang menggunakan teknik melodi gitar namun petikan gitar. Selain itu, rap dari Mike Shinoda sering muncul di banyak lagu. Terkadang Chester berteriak dalam beberapa lagu.Lagi-lagi, perubahan terjadi di album Minutes To Midnight. Linkin Park mengurangi unsur rap dari Mike. Rapnya hanya ada di 2 lagu, yaitu Bleed It Out dan Hands Held High. Sementara vokal Chester lebih dominan dibanding sebelumnya. Linkin Park juga bermain lebih lembut.

Linkin Park Underground

Ini adalah kelompok penggemar Linkin Park yang dibentuk tahun 2001. Jika bergabung dengan LPU (singkatannya) maka bisa memperoleh merchandise khusus untuk anggota LPU. Seperti kaus, asbak, buku, dan album mini (EP).

Anggota

Anggota Sekarang

  1. Chester Benningtonvokal
  2. Rob Bourdondrum
  3. Brad Delsongitar
  4. Dave “Phoenix” Farrellbass
  5. Joseph Hahnturntable, sampling
  6. Mike Shinodabacking vocal, sampling, rap, keyboard, gitar

Mantan Anggota

  1. Mark Wakefield – Vokal
  2. Scott Koziol – Bass (Stand-in)
  3. Kyle Christener – Bass (Stand-in)

Diskography

  1. Xero Sampler Tape
  2. Hybrid Theory EP
  3. Hybrid Theory24 Oktober 2000
  4. Reanimation
  5. Meteora25 Maret 2003
  6. Live In Texas
  7. Collision Course
  8. Minutes To Midnight14 Mei 2007

Beberapa band yang berhubungan dengan Linkin Park

  1. Fort Minor – Proyek sampingan Mike Shinoda
  2. Dead By Sunrise – Proyek sampingan Chester Bennington
  3. Hybrid Theory – Nama lama Linkin Park
  4. Xero – Nama lama Linkin Park
  5. Tasty Snax – Band lama Dave “Phoenix” Farrell
  6. Grey Daze – Band lama Chester Bennington

MCR

Posted in Musik on Desember 4, 2007 by massekocaucrew

My Chemical Romance adalah grup musik asal New Jersey, yang dibentuk pada bulan September tahun 2001 oleh Gerard Way dan Matt Pelissier. Saat ini, band ini diawaki oleh Gerard Way (vokal), Mikey Way (bass), Ray Toro (lead guitar), Frank Iero (gitar), dan Bob Bryar (drum). Nama band ini terinspirasi oleh buku karangan Irvine Welsh yaitu Ecstasy: Three Tales of Chemical Romance.

My Chemical Romance adalah grup band yang menurut beberapa orang bergenre Punk-Pop, Post-Hardcore, Punk Revival, Alternative Punk Rock, dan ’emo’. Grup ini telah merilis tiga album yaitu I Brought You My Bullets, You Brought Me Your Love pada tahun 2002, Three Cheers For Sweet Revenge pada tahun 2004, dan The Black Parade pada tahun 2006.

Band ini mendapat inspirasi dari Queen, Black Flag, Iron Maiden, The Misfits, Morissey, At the Gates, Pink Floyd, The Smashing Pumpkins, Descendents, Pantera, The Cure, dan The Smiths. (dikutip dari wilkipedia)